REMAJA penyuka sesama jenis yang ditolak keluarga cenderung melakukan hubungan seks bebas, mengonsumsi narkoba, dan bunuh diri. Demikian hasil studi yang akan dirilis dalam Jurnal Dokter Anak bulan depan.
"Ada hubungan bagaimana keluarga memperlakukan anak yang menyukai sesama jenis dengan kesehatan fisik dan mental mereka," ungkap Caitlin Ryan, kepala penelitian. Dalam dekade terakhir, studi menemukan anak dan remaja penyuka sesama jenis cenderung menderita berbagai macam penyakit yang berakhir pada depresi dan tindakan bunuh diri.
Terlebih ketika masyarakat memandang negatif si anak, sedangkan orang tua tidak menempatkan diri sebagai pembela, tetapi justru ikut-ikutan menyalahkan si anak. Hal itu lalu memicu berbagai penyakit fisik pada sang anak.
Data statistik menunjukkan lebih dari dua pertiga remaja yang tertolak oleh lingkungan pernah mencoba bunuh diri. Sebanyak 46% dari mereka mengakui pernah berhubungan seks tanpa pengaman dalam enam bulan terakhir.
Sumber : Media Indonesia, 31 Desember 2008
"Ada hubungan bagaimana keluarga memperlakukan anak yang menyukai sesama jenis dengan kesehatan fisik dan mental mereka," ungkap Caitlin Ryan, kepala penelitian. Dalam dekade terakhir, studi menemukan anak dan remaja penyuka sesama jenis cenderung menderita berbagai macam penyakit yang berakhir pada depresi dan tindakan bunuh diri.
Terlebih ketika masyarakat memandang negatif si anak, sedangkan orang tua tidak menempatkan diri sebagai pembela, tetapi justru ikut-ikutan menyalahkan si anak. Hal itu lalu memicu berbagai penyakit fisik pada sang anak.
Data statistik menunjukkan lebih dari dua pertiga remaja yang tertolak oleh lingkungan pernah mencoba bunuh diri. Sebanyak 46% dari mereka mengakui pernah berhubungan seks tanpa pengaman dalam enam bulan terakhir.
Sumber : Media Indonesia, 31 Desember 2008
