Tuesday, February 3, 2009

'Penglihatan' para Tunanetra

PARA peneliti di Swiss menemukan indikasi bahwa otak manusia memiliki kemampuan untuk memproses sesuatu hal yang tidak terlihat oleh mata. Mereka menyebut kemampuan itu sebagai 'penglihatan' kedua para tunanetra.

Penelitian yang dipimpin Beatrice de Gelder dari Universitas Tilburg di Belanda dan Sekolah Kedokteran Harvard membuktikan keberhasilan seorang pria tunanetra berjalan melalui labirin.

Fenomena yang disebut 'penglihatan buta' itu menunjukkan bahwa kaum tunanetra juga memiliki kemampuan merasakan hal-hal yang berada di sekitarnya. Misalnya, mereka dapat merasakan ekspresi wajah lawan bicaranya.

Menurut para peneliti, tunanetra yang mampu melewati labirin dengan rintangan seperti kotak dan kursi itu baru pertama kali terjadi. Maklum, sang tunanetra biasa berjalan dengan tongkat atau bantuan orang lain. Tetapi saat dihadapkan pada tantangan semacam itu, dia mampu melewatinya.

Sumber : Media Indonesia, 27 Desember 2008