Monday, November 3, 2008

Selenium dan Kanker Prostat - Risiko Anak Minum Alkohol - Bahaya Mengunyah Cepat

Selenium dan Kanker Prostat

SEBUAH studi yang dilakukan di Amerika Serikat menyimpulkan suplemen selenium dan vitamin E tidak efektif untuk mencegah tumbuhnya kanker prostat. Bahkan, mungkin akan sedikit membahayakan. Studi yang melibatkan 35 ribu pria itu menemukan kedua suplemen tersebut, baik dikonsumsi secara bersamaan ataupun terpisah, tidak bermanfaat dalam upaya pencegahan kanker prostat.

"Informasi ini mungkin membantu kita memahami mengapa dua nutrisi yang diyakini mampu mencegah terbentuknya kanker prostat ternyata tidak demikian," kata Dr Eric Klein dari Cleveland Clinic, Ohio, yang melakukan studi tersebut.

Sejumlah studi sebelumnya menduga kedua suplemen itu dapat mencegah kanker prostat. Selenium dan vitamin E adalah senyawa yang menghalangi reaksi kimia yang dapat menghancurkan sel dan DNA.

"Data studi menunjukkan dua tren yang mengkhawatirkan, tetapi tidak signifikan secara statistik, yakni jumlah kasus kanker prostat sedikit lebih tinggi ditemukan pada pria yang hanya mengonsumsi vitamin E. Sebaliknya, jumlah kasus diabetes sedikit lebih tinggi di kalangan pria yang mengonsumsi selenium saja," kata Institut Kanker Nasional AS yang membantu pelaksanaan studi itu.(*/Reuters/X-8)

Sumber : Media Indonesia, 29 Oktober 2008


Risiko Anak Minum Alkohol

ANAK-ANAK yang mulai minum alkohol dan obat-obatan terlarang sebelum mencapai usia 15 tahun cenderung memiliki kondisi kesehatan yang buruk ketika kelak dewasa. Hal itu terungkap dalam penelitian Candice Odgers dan rekan-rekannya dari Universitas California di Irvine, AS.

Odgers dan timnya mengamati lebih dari 1.000 anak berusia tiga tahun dan mengikuti perkembangan mereka selama 30 tahun. Ketika subjek penelitian berusia 32 tahun, ditemukan bahwa mereka yang mengonsumsi alkohol dan obat-obatan terlarang sebelum usia 15 tahun cenderung dua atau tiga kali lipat mengalami ketergantungan, penyakit menular seksual, dikeluarkan dari sekolah, atau terlibat tindak kejahatan.

Odgers dan kawan-kawan juga menemukan kaum hawa yang memakai obat-obatan dan menenggak alkohol sebelum usia tersebut memiliki tingkat kehamilan lebih tinggi jika dibandingkan dengan yang tidak. Studi yang dimuat dalam jurnal Psychological Science edisi Oktober tersebut juga menemukan fakta yang menarik yakni 50% dari remaja yang terekspos obat-obatan dan alkohol menjelang usia 15 tahun tidak memiliki sejarah masalah perilaku.

"Bahkan remaja-remaja yang tidak memiliki sejarah masalah perilaku sebelumnya atau anggota keluarga yang menggunakan obat-obatan juga berisiko mengalami kondisi kesehatan yang buruk jika mereka mengonsumsi barang-barang itu sebelum usia 15 tahun," kata Odgers. (*/HealthDay News/X-8)

Sumber : Media Indonesia, 28 Oktober 2008


Bahaya Mengunyah Cepat

SEMAKIN cepat Anda makan, semakin tinggi risiko Anda mengalami berat badan berlebih. Demikian salah satu hasil temuan studi yang dilaksanakan Hiroyasu Iso dan timnya dari Universitas Osaka, Jepang. Iso dan kawan-kawan mengamati 1.122 pria dan 2.165 perempuan berusia antara 30 dan 69 tahun. Mereka diminta mencatat kebiasaan makan dan indeks massa tubuh mereka.

Sekitar separuh dari subjek penelitian pria dan lebih dari separuh perempuan mengatakan tidak berhenti makan sebelum kenyang. Kurang dari setengah pria dan lebih dari sepertiga perempuan dalam studi tersebut mengatakan mereka makan dengan cepat.

Dari fakta tersebut, terungkap bahwa mereka yang melahap makanan hingga kenyang memiliki kecenderungan dua kali lebih besar mengalami kelebihan berat badan ketimbang mereka yang tidak. Sementara itu, kecenderungan untuk mengalami kegemukan menjadi tiga kali lebih tinggi bagi orang-orang yang makan dengan cepat hingga kenyang. (*/AFP/X-8)

Sumber : Media Indonesia, 27 Oktober 2008