Headphone Bisa Ganggu Alat Pacu Jantung
PARA pemakai alat pacu jantung perlu berhati-hati jika ingin mendengarkan musik. Hasil penelitian di AS menyatakan headphone dari pemutar musik digital MP3 seperti I-Pod bisa mengganggu jalannya alat pacu jantung dan defibrillator (penormal ritme jantung) yang dipasang dalam tubuh. Masalahnya bukan pada pemutar MP3 itu. Magnet kecil yang kuat dalam headphone-lah yang bisa mengganggu jalannya alat-alat tadi. Terutama jika headphone terpasang pada jarak 3 cm dari pemacu jantung.
Tim yang dipimpin Dr William Maisel dari Medical Device Safety Institute di Beth Israel Medical Center, Boston, menguji delapan model headphone pemutar MP3 yang dipakai 60 pasien pengguna pacu jantung dan defibrillator. Mereka memasang headphone di dada pasien langsung berdekatan dengan alat pacu jantung. Hasilnya, headphone mengganggu alat pacu jantung pada 14 pasien. Gangguan tersebut lebih sering terjadi pada defibrillator ketimbang alat pacu jantung.
Sementara itu, studi lainnya yang ikut dipresentasikan pada pertemuan asosiasi jantung Amerika di New Orleans, Minggu (9/11), menyatakan ponsel yang berteknologi nirkabel bluetooth mungkin tidak mengganggu jalannya alat pacu jantung.
Sumber : Media Indonesia, 11 November 2008
Ber-SMS saat Menyetir Sangat Berbahaya
STUDI terbaru kembali menegaskan mengetik pesan singkat seluler (SMS) saat menyetir sangatlah berbahaya. Oleh karena itu, The American Medical Association (AMA) menyetujui adanya peraturan negara bagian AS yang melarang hal tersebut. Dalam pertemuan AMA di Orlando, Florida, AS, terungkap sudah ada tujuh negara bagian yang menerapkan larangan tersebut.
"Studi pada akhir-akhir ini menemukan bahwa mengetik SMS ketika menyetir telah mengalihkan perhatian kita sebanyak 400% dari jalanan ke telepon seluler. Ini sangatlah berbahaya," kata Dr Peter Carmel, anggota AMA. Para peneliti menjelaskan berbicara dengan menggunakan ponsel, meski memakai handsfree sekalipun, juga mengganggu konsentrasi pengemudi dan menyebabkan lebih banyak kecelakaan.
Seorang masinis yang mengemudikan kereta api di California juga sedang mengetik SMS ketika keretanya mengalami kecelakaan maut yang menewaskan sedikitnya 12 orang dan 135 luka-luka. Kecelakaan kereta api tersebut yang terburuk di AS dalam 15 tahun terakhir.
Sumber : Media Indonesia, 12 November 2008
Musik Sehat bagi Jantung
MENDENGARKAN musik favorit dapat membantu jantung Anda lebih sehat. Menurut hasil studi tim dari Universitas Kedokteran Maryland, emosi yang dipicu oleh musik yang disukai dapat memperlancar fungsi peredaran darah. Hal itu karena rasa senang yang menyebabkan pembuluh darah melebar sehingga aliran darah semakin lancar.
Tim tersebut, yang pada 2005 melakukan penelitian mengenai efek positif dari tertawa, memublikasikan hasil studi mereka itu dalam the 2008 Scientific Sessions of the American Heart Association in New Orleans dan dirilis pada Selasa (11/11). "Saya terkesan dengan perbedaan yang signifikan antara sebelum dan setelah mendengarkan musik yang disukai," kata kepala peneliti Michael Miller yang juga direktur kardiologi preventif di Universitas Kedokteran Maryland.
Selain itu, efek psikologis dari musik dapat memengaruhi aktivitas hormon endorfin sehingga dapat menimbulkan rasa nyaman pada diri pendengarnya.
Sumber : Media Indonesia, 13 November 2008
PARA pemakai alat pacu jantung perlu berhati-hati jika ingin mendengarkan musik. Hasil penelitian di AS menyatakan headphone dari pemutar musik digital MP3 seperti I-Pod bisa mengganggu jalannya alat pacu jantung dan defibrillator (penormal ritme jantung) yang dipasang dalam tubuh. Masalahnya bukan pada pemutar MP3 itu. Magnet kecil yang kuat dalam headphone-lah yang bisa mengganggu jalannya alat-alat tadi. Terutama jika headphone terpasang pada jarak 3 cm dari pemacu jantung.
Tim yang dipimpin Dr William Maisel dari Medical Device Safety Institute di Beth Israel Medical Center, Boston, menguji delapan model headphone pemutar MP3 yang dipakai 60 pasien pengguna pacu jantung dan defibrillator. Mereka memasang headphone di dada pasien langsung berdekatan dengan alat pacu jantung. Hasilnya, headphone mengganggu alat pacu jantung pada 14 pasien. Gangguan tersebut lebih sering terjadi pada defibrillator ketimbang alat pacu jantung.
Sementara itu, studi lainnya yang ikut dipresentasikan pada pertemuan asosiasi jantung Amerika di New Orleans, Minggu (9/11), menyatakan ponsel yang berteknologi nirkabel bluetooth mungkin tidak mengganggu jalannya alat pacu jantung.
Sumber : Media Indonesia, 11 November 2008
Ber-SMS saat Menyetir Sangat Berbahaya
STUDI terbaru kembali menegaskan mengetik pesan singkat seluler (SMS) saat menyetir sangatlah berbahaya. Oleh karena itu, The American Medical Association (AMA) menyetujui adanya peraturan negara bagian AS yang melarang hal tersebut. Dalam pertemuan AMA di Orlando, Florida, AS, terungkap sudah ada tujuh negara bagian yang menerapkan larangan tersebut.
"Studi pada akhir-akhir ini menemukan bahwa mengetik SMS ketika menyetir telah mengalihkan perhatian kita sebanyak 400% dari jalanan ke telepon seluler. Ini sangatlah berbahaya," kata Dr Peter Carmel, anggota AMA. Para peneliti menjelaskan berbicara dengan menggunakan ponsel, meski memakai handsfree sekalipun, juga mengganggu konsentrasi pengemudi dan menyebabkan lebih banyak kecelakaan.
Seorang masinis yang mengemudikan kereta api di California juga sedang mengetik SMS ketika keretanya mengalami kecelakaan maut yang menewaskan sedikitnya 12 orang dan 135 luka-luka. Kecelakaan kereta api tersebut yang terburuk di AS dalam 15 tahun terakhir.
Sumber : Media Indonesia, 12 November 2008
Musik Sehat bagi Jantung
MENDENGARKAN musik favorit dapat membantu jantung Anda lebih sehat. Menurut hasil studi tim dari Universitas Kedokteran Maryland, emosi yang dipicu oleh musik yang disukai dapat memperlancar fungsi peredaran darah. Hal itu karena rasa senang yang menyebabkan pembuluh darah melebar sehingga aliran darah semakin lancar.
Tim tersebut, yang pada 2005 melakukan penelitian mengenai efek positif dari tertawa, memublikasikan hasil studi mereka itu dalam the 2008 Scientific Sessions of the American Heart Association in New Orleans dan dirilis pada Selasa (11/11). "Saya terkesan dengan perbedaan yang signifikan antara sebelum dan setelah mendengarkan musik yang disukai," kata kepala peneliti Michael Miller yang juga direktur kardiologi preventif di Universitas Kedokteran Maryland.
Selain itu, efek psikologis dari musik dapat memengaruhi aktivitas hormon endorfin sehingga dapat menimbulkan rasa nyaman pada diri pendengarnya.
Sumber : Media Indonesia, 13 November 2008
