Wednesday, July 16, 2008

Plastik dan Bahayanya - Air Laut Diubah Jadi Minuman Beroksigen

Plastik dan Bahayanya

Sudah banyak orang yang memberi peringatan, rumor, gosip bahkan artikel majalah tentang bahaya plastik. Tetapi tetap saja hanya segelintir orang yang menggubris, peduli atau sampai meneliti lebih lanjut.

Plastik adalah salah satu bahan yang dapat kita temui di hampir setiap barang. Mulai dari botol minum, TV, kulkas, pipa pralon, plastik laminating, gigi palsu, compact disk (CD), kutex (pembersih kuku), mobil, mesin, alat-alat militer hingga pestisida. Oleh karena itu kita bisa hampir dipastikan pernah menggunakan dan memiliki barang-barang yang mengandung Bisphenol-A. Salah satu barang yang memakai plastik dan mengandung Bisphenol A adalah industri makanan dan minuman sebagai tempat penyimpan makanan, plastik penutup makanan, botol air mineral, dan botol bayi walaupun sekarang sudah ada botol bayi dan penyimpan makanan yang tidak mengandung Bisphenol A sehingga aman untuk dipakai makan. Satu tes membuktikan 95% orang pernah memakai barang mengandung Bisphenol-A.

Plastik dipakai karena ringan, tidak mudah pecah, dan murah. Akan tetapi plastik juga beresiko terhadap lingkungan dan kesehatan keluarga kita. Oleh karena itu kita harus mengerti plastik-plastik yang aman untuk kita pakai.

Apakah arti dari simbol-simbol yang kita temui pada berbagai produk plastik?

1. PETE atau PET (polyethylene terephthalate) biasa dipakai untuk botol plastik yang jernih/transparan/tembus pandang seperti botol air mineral, botol jus, dan hampir semua botol minuman lainnya. Boto-botol dengan bahan #1 dan #2 direkomendasikan hanya untuk sekali pakai. Jangan pakai untuk air hangat apalagi panas. Buang botol yang sudah lama atau terlihat baret-baret.

2. HDPE (high density polyethylene) biasa dipakai untuk botol susu yang berwarna putih susu. Sama seperti #1 PET, #2 juga direkomendasikan hanya untuk sekali pemakaian.

3. V atau PVC (polyvinyl chloride) adalah plastik yang paling sulit di daur ulang. Plastik ini bisa ditemukan pada plastik pembungkus (cling wrap), dan botol-botol. Kandungan dari PVC yaitu DEHA yang terdapat pada plastik pembungkus dapat bocor dan masuk ke makanan berminyak bila dipanaskan. PVC berpotensi berbahaya untuk ginjal, hati dan berat badan.

4. LDPE (low density polyethylene) biasa dipakai untuk tempat makanan dan botol-botol yang lembek. Barang-barang dengan kode #4 dapat di daur ulang dan baik untuk barang-barang yang memerlukan fleksibilitas tetapi kuat. Barang dengan #4 bisa dibilang tidak dapat di hancurkan tetapi tetap baik untuk tempat makanan.

5. PP (polypropylene) adalah pilihan terbaik untuk bahan plastik terutama untuk yang berhubungan dengan makanan dan minuman seperti tempat menyimpan makanan, botol minum dan terpenting botol minum untuk bayi. Karakteristik adalah biasa botol transparan yang tidak jernih atau berawan. Cari simbol ini bila membeli barang berbahan plastik.

6. PS (polystyrene) biasa dipakai sebagai bahan tempat makan styrofoam, tempat minum sekali pakai, dll. Bahan Polystyrene bisa membocorkan bahan styrine ke dalam makanan ketika makanan tersebut bersentuhan. Bahan Styrine berbahaya untuk otak dan sistem syaraf. Selain tempat makanan, styrine juga bisa didapatkan dari asap rokok, asap kendaraan dan bahan konstruksi gedung. Bahan ini harus dihindari dan banyak negara bagian di Amerika sudah melarang pemakaian tempat makanan berbahan styrofoam termasuk negara China.

7. Other (biasanya polycarbonate) bisa didapatkan di tempat makanan dan minuman seperti botol minum olahraga. Polycarbonate bisa mengeluarkan bahan utamanya yaitu Bisphenol-A ke dalam makanan dan minuman yang berpotensi merusak sistem hormon. Hindari bahan plastik Polycarbonate.

Masih banyak sekali barang plastik yang tidak mencantumkan simbol-simbol ini, terutama barang plastik buatan lokal di Indonesia. Oleh karena itu, kalau anda ragu lebih baik tidak membeli. Kalaupun barang bersimbol lebih mahal, harga tersebut lebih berharga dibandingkan kesehatan keluarga kita.

Pada akhirnya. Hindari penggunaan plastik apapun di Microwave. Gunakan bahan keramik, gelas atau pyrex sebagai gantinya.

Hindari juga membuang sampah plastik terutama yang mengandung Bisphenol-A sembarangan karena bahan tersebut pun bisa mencemari air tanah yang pada akhirnya pun bisa mencemari air minum banyak orang.

Semoga informasi ini bermanfaat. sumber : wordpress, aku ingin hijau

Pertama di Indonesia
Air Laut Diolah Jadi Minuman Beroksigen


Denpasar - Pernahkah Anda membayangkan meminum air laut dengan rasa air tawar? Ini kesannya seperti khayalan belaka. Namun, kini khayalan itu sudah menjadi kenyataan. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jembrana kini telah mampu mengolah air laut menjadi air minum tawar yang mengandung oksigen. Ini merupakan kali pertama di Indonesia, air laut diolah menjadi air minum tawar beroksigen.

Dengan adanya penemuan ini membuktikan bahwa air laut ternyata tidak hanya bisa dimanfaatkan menjadi garam, tapi juga bisa diolah menjadi air minum. Adalah Perusahaan Daerah (Perusda) Jembrana yang kini mengolah air laut menjadi air minum beroksigen tersebut. Terobosan baru dan kali pertama di Tanah Air itu digagas oleh Bupati Jembrana, I Gede Winasa.”Jembrana tidak memiliki sumber air yang mencukupi untuk pemenuhan air minum. Pemanfaatan air bawah tanah (ABT) tidak mungkin dilakukan karena akan merusak lingkungan,” kata Bupati Jembrana, I Gede Winasa, kepada wartawan, baru-baru ini, di Negara, Ibu Kota Jembrana.

Winasa menyebutkan, diperlukan suatu terobosan baru guna memenuhi kebutuhan air minum untuk masa sekarang dan yang akan datang, yakni dengan memanfaatkan air laut yang melimpah kemudian diolah menjadi air minum berkualitas.

Dengan terobosan baru yang dilakukan Pemkab Jembrana ini, tak heran jika saat ini banyak daerah di Indonesia yang melakukan studi banding ke Jembrana. ”Setiap harinya saya menerima minimal satu utusan dari daerah lain yang melakukan kunjungan studi banding ke Jembrana,” tutur Winasa.

Air minum beroksigen yang diolah dari air laut itu kini telah dijual ke pasaran dengan label ”Air Megumi”. Setiap harinya air laut yang mampu diolah menjadi air minum beroksigen ini sekitar 30.000 liter.”Air Megumi” ini dibuat dalam beberapa kemasan seperti galon, botol dan gelas. Produk Air Megumi ini tidak hanya dipasarkan di Jembrana, tapi juga di seluruh daerah di Bali.

Sumber : http://www.sinarharapan.co.id/berita/0805/02/nus04.html

No comments: