GAJAH yang hidup di kebun binatang memiliki umur yang lebih pendek daripada gajah yang hidup di alam liar.
Penelitian Georgia Mason dari Universitas Guelph, Kanada, terhadap 4.500 gajah asal Asia dan Afrika yang hidup di kebun binatang di Eropa dan AS sekitar 1960-2005 mencatat pada umumnya hewan tersebut mati muda. Itu berbeda dengan gajah yang hidup di hutan liar yang rata-rata memiliki kesempatan hidup satu dekade lebih lama.
Mason dan koleganya menemukan jangka hidup medium untuk gajah Afrika sekitar 17 tahun, sedangkan gajah yang berada di Taman Nasional Kenya masih hidup di usianya yang menginjak 56 tahun. Gajah Asia di kebun binatang hanya memiliki kesempatan hidup sampai usianya 19 tahun dan gajah pekerja yang berprofesi sebagai pemain sirkus di Myanmar Timber Enterprise masih bekerja di usia 42 tahun.
Pemicu terbesar kematian di umur muda pada gajah yang hidup di kebun binatang adalah stres berat karena ditempatkan di ruangan terbatas. Selain itu, tidak terpenuhinya kebutuhan bersosialisasi dan mengalami obesitas.
Sumber : 16 Desember 2008
Penelitian Georgia Mason dari Universitas Guelph, Kanada, terhadap 4.500 gajah asal Asia dan Afrika yang hidup di kebun binatang di Eropa dan AS sekitar 1960-2005 mencatat pada umumnya hewan tersebut mati muda. Itu berbeda dengan gajah yang hidup di hutan liar yang rata-rata memiliki kesempatan hidup satu dekade lebih lama.
Mason dan koleganya menemukan jangka hidup medium untuk gajah Afrika sekitar 17 tahun, sedangkan gajah yang berada di Taman Nasional Kenya masih hidup di usianya yang menginjak 56 tahun. Gajah Asia di kebun binatang hanya memiliki kesempatan hidup sampai usianya 19 tahun dan gajah pekerja yang berprofesi sebagai pemain sirkus di Myanmar Timber Enterprise masih bekerja di usia 42 tahun.
Pemicu terbesar kematian di umur muda pada gajah yang hidup di kebun binatang adalah stres berat karena ditempatkan di ruangan terbatas. Selain itu, tidak terpenuhinya kebutuhan bersosialisasi dan mengalami obesitas.
Sumber : 16 Desember 2008
