Friday, December 19, 2008

Kisah Nabi Adam AS

Ia diyakini sebagai manusia pertama di bumi. Tafsir Quran selama ini
menyebut ia diciptakan di surga bersama Hawa (Eva). Terbujuk oleh
Iblis, Adam dan Hawa "diturunkan" ke bumi.
Doa
قَالَا رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ
"rabbanaa dhalamnaa anfusana wainlam taghfirlanaa wa tarhamnaa lanakuunannaa minal khasirin" yang artinya
Keduanya berkata: "Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi" (QS Al-Araaf: 23) diyakini sebagai doa
Adam-Hawa yang menyesali kesalahan terbujuk Iblis.

Keduanya terpisah dan Hawa, menurut legenda, diturunkan di daerah
yang sekarang menjadi kota Jeddah - Saudia Arabia. "Jeddah"
berarti "nenek" (Hawa). Legenda yang sama menyebut Adam dan
Hawa bertemu kembali di Jabal Rahmah - kini di dataran Arafah.
Maka Jabal Rahmah sering dijadikan simbol "cinta" atau "jodoh" oleh
peziarah.

Riwayat menyebut Adam-Hawa dikarunia putra-putri yang lahir
berpasangan. Diantaranya adalah Qabil dan Iklima. Kemudian Habil
dan Labuda. Qabil disebut bersifat kasar sedangkan Habil lembut
hati. Qabil petani dan Habil peternak. Adam -atas ilham dari
Allah-akan menikahkan Qabil dengan Labuda, dan Habil dengan
Iklima. Qabil menolak.

Adam mengharuskan keduanya melakukan korban. Yakni menaruh
sayuran bagi Qabil dan daging bagi Habil di puncak gunung. Siapa
yang korbannya "diterima", dia berhak memilih Iklima atau Labuda
sebagai istri. Ternyata, menurut kisah ini, korban Habil yang diterima.
Qabil kemudian membunuh Habil. Ia menguburkan saudaranya itu
setelah melihat burung gagak mengubur gagak lain yang mati setelah
keduanya berkelahi.

Wallahua'lam. Allah yang maha tahu kebenaran kisah yang juga
didongengkan kalangan Yahudi ini. Juga tentang kapan persisnya
masa hidup Adam-Hawa. Apakah ia berada pada masa sebelum atau
setelah "manusia purba" seperti Homo Erectus di Jawa, Homo
Pekinensis di Cina atau manusia Neanderthal di Eropa. Yang pasti
kisah tentang Adam dan keluarganya memberi pelajaran tentang
perlunya keteguhan manusia menghadapi "iblis", tentang dosa,
pertemuan laki-laki perempuan, ketulusan untuk berkorban, juga
nafsu serakah manusia.