Tuesday, December 16, 2008

Hairspray Merusak Janin - Cara Atasi Radang Sendi - Peringatan Bagi Pemakai Lensa Kontak

Hairspray Merusak Janin

PARA ibu yang terpapar zat kimia dari hairspray berisiko lebih besar melahirkan anak laki-laki dengan posisi lubang saluran urine yang tidak normal. Dalam istilah medis, kelainan itu disebut hypospadias.

Menurut kajian periset dari Imperial College, London, kelainan itu karena zat kimia yang disebut phtalates. Selain hairspray, produk kosmetik seperti deodoran, parfum, dan pewarna kuku mengandung phthalates, baik diethyl phthalate (DEP) maupun dibutyl phthalate (DBP).

Karena itu, para ibu hamil yang berprofesi sebagai penata rambut, terapis kecantikan, periset zat-zat kimiawi, operator di pabrik farmasi, atau dari profesi lain yang memungkinkan kontak dengan phthalates perlu berhati-hati. Mereka memiliki risiko dua sampai tiga kali lebih besar melahirkan anak laki-laki yang mengidap kelainan tersebut.

Dalam studi yang dipublikasikan jurnal Environmental Health Perspectives itu, terungkap juga bahwa para ibu yang meminum suplemen mengandung folat dalam tiga bulan pertama kehamilan dapat mengurangi risiko bayi laki-lakinya nanti terkena hypospadias sampai 36%.

Sumber : Media Indonesia, 28 November 2008


Cara Atasi Radang Sendi

PENELITI di Australia menemukan obat yang lebih efektif untuk mengobati rheumatoid arhritis atau radang sendi dan lupus. Rheumatoid arthritis adalah kelainan imunitas yang belum diketahui sebabnya. Penyakit itu dapat mengakibatkan peradangan dan perusakan pembuluh di persendian, sedangkan lupus adalah penyakit yang menyebabkan sistem kekebalan tubuh menyerang sel dan pembuluh darah penderitanya.

Dalam artikel yang dipublikasikan pada Immunology and Cell Biology, para peneliti menyatakan mereka telah menandai reseptor manusia pertentu, FcgammaRIIa, yang berhubungan dengan perkembangan dari penyakit imunitas seperti radang sendi dan lupus.

Dengan menggunakan struktur dari reseptor, mereka mendesain molekul kimia kecil yang dapat memblokir kerja dari reseptor tersebut.

Mereka melakukan percobaan molekul dengan menggunakan tikus yang membawa reseptor manusia. Molekul tersebut ternyata dapat bekerja lebih baik daripada dua obat yang sudah umum digunakan, yakni methotrexate dan anti-CD3.

Pengobatan tersebut untuk menghilangkan rasa sakit dan pembengkakan serta memperlambat perkembangan penyakit dan menghindari penghancuran tulang dan tulang rawan.

Sumber : Media Indonesia, 29 November 2008


Peringatan Bagi Pemakai Lensa Kontak

BILA Anda pemakai lensa kontak, perhatikanlah kebersihan tempat penyimpannya. Menurut penelitian para ilmuwan dari Pusat Medis Soroka, Israel, tempat penyimpan lensa kontak rentan terkontaminasi patogen yang berpotensi menyebabkan berbagai masalah mata.

Dr Assaf Kratz dan Dr Tova Lifshitz memeriksa dan menguji larutan disinfektan pada 30 kotak penyimpan lensa yang digunakan 16 orang. Hasilnya terdapat patogen, yakni agen biologis yang dapat menimbulkan penyakit, di semua jenis larutan disinfektan yang diteliti.

Pseudomonas, penyebab infeksi kornea mata, adalah jenis yang paling banyak, yakni 40% dari seluruh patogen yang ditemukan dalam penelitian itu, sedangkan 3,3% patogen jamur. Patogen-patogen itu dapat mengakibatkan keratitis, radang kornea yang kerap menimbulkan rasa sakit. Komplikasi keratitis itu berpotensi menyebabkan kebutaan.

''Larutan disinfektan yang sering digunakan hanya memberi sedikit perlindungan dari kontaminasi di tempat penyimpan lensa kontak,'' tulis Kratz dan Lifshitz. Mereka menganjurkan pemakai lensa kontak mematuhi pedoman perawatan lensa, termasuk membersihkan dan mengganti tempat penyimpan lensa secara rutin.

Sumber : Media Indonesia, 30 November 2008