Tuesday, August 12, 2008

Penyakit Kelamin dan Kelainan Bayi - Berani Kotor Kebal Penyakit - Kedelai dan Kesuburan

Penyakit Kelamin dan Kelainan Bayi

Kaum perempuan yang mengidap penyakit menular seksual atau menderita infeksi pada saluran kencing sebelum atau selama masa kelahiran memiliki potensi empat kali lebih tinggi melahirkan bayi dengan kelainan fisik atau disebut gastroschisis.

Dalam kasus gastroschisis, usus atau organ-organ dalam bayi tumbuh di luar tubuh. Demikian hasil studi para peneliti dari Universitas Utah, AS.

Peneliti juga mengungkapkan factor usia ibu juga menjadi salah satu factor utama pada kasus gastroschisis. Perempuan berusia di bawah 20 tahun berpeluang 11 kali lebih besar melahirkan bayi dengan gastroschisis daripada perempuan berusia diatas 25 tahun.

“Jika remaja berhubungan seks dan hamil, mereka beresiko terjangkit penyakit menular seksual. Mereka tidak memikirkan konsekuensi dari tindakan mereka sehingga terdapat masalah besar pada kelompok usia ini” papar pemimpin penelitian Marcia Feldkamp.

Sumber : Media Indonesia June, 28, 2008

Berani Kotor Kebal Penyakit

Anak-anak yang terbiasa dengan kondisi kotor dan bergaul dengan banyak orang ternyata lebih kebal terhadap serangan kuman penyakit perut (IBD) dan alergi. Sebaliknya, anak yang terbiasa hidup di lingkungan bersih dan bergaul dengan sedikit orang akan menunjukkan reaksi berlebihan saat mendapat serangan penyakit.

Dr. Eran Israeli dari Hadassah Medical Centre – Hebrew University di Jerussalem membuktikan hal itu dari penelitian terhadap 400 ribu anak-anak Israel. Terungkap, anak yang hidup di perkotaan yang dianggap lebih bersih ternyata 3 kali lebih besar terkena IBD jika dibandingkan mereka yang tinggal di pedesaan, yang dianggap kotor.

Resiko terkena diare juga terlihat lebih besar pada anak yang hanya memiliki 1 atau 2 teman jika dibandingkan dengan mereka yang bergaul dengan banyak teman.

Penelitian itu dilakukan untuk mengungkap penyebab meningkatnya serangan alergi dan sakit perut pada anak-anak di negara maju.

Sumber : Media Indonesia, August, 04, 2008

Kedelai dan Kesuburan Pria

Mengkonsumsi makanan dan minuman yang terbuat dari kacang kedelai ternyata bisa mempengaruhi kesuburan pria. Hal itu terungkap dari studi dari Harvard School of Public Health, AS.

Kedelai mengandung isoflavon, senyawa organic yang bekerja seperti hormon perempuan dan berpotensi menghambat produksi sperma. “Jika dilihat dari bentuknya, isoflavon serupa dengan estrogen dan dapat bekerja selayaknya estrogen di dalam tubuh” ungkap Jorge Chavarro pemimpin penelitian.

Studi ini menyelidiki asupan kedelai pada 99 pria yang mengalami masalah kesuburan. Mereka yang mengkonsumsi kedelai paling banyak ternyata memiliki 41 juta sperma per milliliter lebih sedikit ketimbang pria yang tidak mengkonsumsi kedelai.

Ada hubungan terbalik antara asupan kedelai dan kadar sperma. Hubungan itu tetap signifikan meski telah mempertimbangkan usia, indeks masa tubuh, asupan kafein, dan alcohol, serta rokok.

Jumlah sperma rata-rata pria berada pada kisaran 80 juta dan 120 juta sperma permililiter.

Sumber : Media Indonesia, August, 01, 2008

No comments: