Friday, December 19, 2008

Nabi Nuh AS

Nuh diyakini sebagai keturunan ke-10 Adam dan berasal dari wilayah Armenia. Kawasan ini berada di antara Iran, Turki dan Azerbaijan serta diantara Laut Hitam dan Laut Kaspia, Asia Barat. Ia menyeru masyarakatnya untuk menyembah Yang Esa, serta berperilaku baik. Mereka menolaknya. Mereka bahkan menyiksa Nuh dan menganggapnya gila. Istri serta anak Nuh, Kana'an, juga ikut mengucilkannya.

Penolakan itu juga karena faktor sosial. Pengikut Nuh banyak yang berasal dari kalangan miskin. Sedangkan masyarakat setempat memandang rendah kalangan miskin itu.
Nuh, atas perintah Allah, membuat kapal besar di daratan. Ini membuat Nuh semakin dituding gila. Namun kemudian terjadi air bah yang sangat dahsyat. Nuh menyerukan orang-orang setempat untuk naik kapal. Hanya pengikut Nuh yang mau memenuhi ajakan tersebut. Yang lain menolak. Harga diri mereka tercabik bila mengikuti ajakan Nuh. Kana'an pun menolak ajakan Nuh. Itu membuat Nuh sedih. Nuh berdoa agar Allah menyelamatkan keluarganya. Namun Allah mengingatkannya bahwa mereka bukanlah golongan yang termasuk pantas diselamatkan.
Berkembang pula kisah tentang perahu atau bahtera Nuh itu. Menurut kisah tersebut, di saat banjir itu Nuh menyelamatkan binatang. Seluruh binatang dinaikkannya ke dalam perahu sepasang-sepasang, sehingga semua selamat. Namun kebenaran kisah itu sangat lemah.
Firman Allah (As-Syu'araa' ayat 119-120)
فَأَنْجَيْنَاهُ وَمَنْ مَعَهُ فِي الْفُلْكِ الْمَشْحُونِ
ثُمَّ أَغْرَقْنَا بَعْدُ الْبَاقِينَ
"Maka Kami selamatkan Nuh dan orang-orang yang besertanya di dalam kapal yang penuh muatan
Kemudian sesudah itu Kami tenggelamkan orang-orang yang tinggal"---tidak menyebut soal binatang tersebut.
Banyak ilmuwan mencoba memecahkan fenomena banjir besar itu. Ada yang mengaitkannya dengan peristiwa mencairnya es yang menyelimuti bumi, beribu-ribu tahun silam. Namun ada yang memperkirakan banjir besar itu merupakan fenomena lokal di Armenia lantaran mencairkan salju dan es di puncak gunung dekat pemukiman Nuh dan masyarakatnya. Ekspedisi untuk mencari sisa kapal itu telah dilakukan berbagai tim, mulai dari wilayah Turki hingga Armenia.